Nyatakanlah Welas Asihmu Dalam Tindakan


Selamat Datang di ANJALI
Dengan sikap ANJALI _/\_ dan dengan segala rasa hormat saya ucapkan selamat datang di blog ANJALI ini. Semoga ANJALI bisa memberikan manfaat kepada Bapak/Ibu dan Saudara/i Sedharma.

Bersyukur Sumber Kebahagiaan


Jika kita mau hidup berbahagia, kita harus belajar bersyukur. Bersyukur adalah kemauan menghargai dan menikmati yang kita miliki. Semiskin apa pun hidup kita, jika kita mau mengahrgai dan menikmatinya, hidup kita pasti berbahagia. Sebaliknya sekaya apa pun kita, jika kita tidak bisa menghargai dan menikmatinya, hidup kita terasa begitu menderita. Bahkan jika seisi dunia telah menjadi milik kita pun, tidak cukup bila kita tidak bisa bersyukur. Tak ada kata cukup dan puas bagi orang yang tidak bersyukur, yang ada hanyalah rasa dahaga, lapar, dan miskin tanpa akhir.

Mari kita lihat saudara-saudara kita yang tengah berada di ruang ICU rumah sakit, mereka harus membayar puluhan juta untuk mendapatkan oksigen untuk bernapas. Sedangkan kita menerimanya dengan CUMA-CUMA. Kita sering mengeluh jika makanan yang kita makan bukan makanan favorit kita. Coba kita lihat penderitaan saudara-saudara kita di Afrika sana. Mereka kelaparan, kehausan, hidup di daerah yang kering, susah sekali mendapatkan makanan dan air minum. Banyak di antara mereka yang sakit busung lapar, kurus, bahkan meninggal dalam kelaparan dan kehausan. Sedangkan kita sudah mendapatkan begitu banyak makanan dan air, malah tidak bersyukur dan sering pula kita membuang-buang makanan.

Marilah kita sayangi berkah yang telah Tuhan berikan kepada kita. Pakailah air dan listrik seperlunya. Matikan kran air jika sudah penuh, matikan peralatan listrik jika tidak digunakan lagi. Makanlah makanan sampai habis, ingatlah satu butir nasi sejuta keringat. Para petani bekerja susah payah untuk menghasilkan beras. Para petani menanam benih, mengairi sawah, menyiangi padi, menumbuk padi, mengantarkannya sampai toko, semua ini butuh perjuangan yang sangat keras. Belum lagi ada kerja keras alam di sini termasuk cahaya matahari, angin, dan air. Marilah  kita pahami dan insafi jerih payah petani dan alam yang telah menganugerahkan nasi buat kita. Memang benar kita sudah membayar untuk mendapatkannya. Namun, sekali lagi jadilah orang yang menyayangi berkah, jadilah orang yang hidup penuh syukur, hidup hemat, dengan demikian hidup kita akan menjadi lebih indah.

Kita selalu saja merasa kekurangan dalam hal apa pun. Padahal kita telah memiliki banyak hal, namun tetap saja merasa ada yang kurang. Itulah sifat manusia yang tidak pernah puas. Kita sangat sulit sekali bersyukur atas apa yang kita miliki sekarang. Orang suci memberitahukan kepada kita, “Bersyukurlah atas apa yang tidak dimiliki.” Maksudnya di sini, coba kita bersyukur atas hal-hal buruk apa yang tidak kita dapatkan dibanding orang lain. Misalnya orang lain cuma bisa makan satu kali sehari, sedangkan kita dapat makan tiga kali sehari. Orang lain tidur di kolong jembatan, sedangkan kita tidur di kasur yang empuk. Orang lain ada yang mengeluarkan banyak uang untuk berobat, sedangkan kita masih sehat walafiat. Orang lain tidak bisa beli baju sewaktu tahun baru, sedangkan kita bisa beli baju dua kali setahun.

Beberapa kali kita sering menemui orang-orang yang pergi makan malam ke restoran hotel berbintang lima hanya untuk bertemu dan berbincang-bincang. Mereka telah rela mengeluarkan uang sangat banyak, namun sayangnya mereka tidak menikmati makanan tersebut karena mereka makan sambil berbicara. Alangkah bijaksananya jika mereka makan dahulu baru berbincang-bincang. Barulah demikian mereka dapat menikmati hasil uang yang mereka bayar tersebut.

Begitulah kita sebagaimana manusia, sudah seharusnya kita menjalani kehidupan ini dengan syukur dan syukur. Menjalaninya dengan penuh kebahagiaan, sukacita, dan kegembiraan. Dengan demikian barulah kita dapat menikmati apa yang kita bayar kepada hotel berbintang lima yang disebut KEHIDUPAN. Berbahagialah orang yang hidup penuh syukur, karena kebahagiaan bukan ditentukan dari berapa banyak yang dimiliki, melainkan berapa besar rasa syukur yang kita miliki.

Hidup penuh syukur dan bersahaja itu indah. Sebenarnya yang kita butuhkan tak banyak, tetapi yang kita inginkan tak terhingga.

Penderitaan yang paling menyedihkan bukanlah orang yang hidup tanpa kebahagiaan, melainkan dia yang hidup dalam kebahagiaan namun tak menghargai kebahagiaan, hidup dalam berkah namun tak menghargai berkah.

Salam nurani

Tidak ada komentar:

Posting Komentar